Senin, 16 November 2009

Peraturan Anti HP – 16Nov09

Tadi pagi Bu Diah ngasih tau revisi peraturan-peraturan…

Di antaranya ada peraturan tentang pemakaian HP.

HP harus dimatikan saat di lingkungan sekolah, mulai masuk gerbang, sampai selesai bimbel dan remidi.

Kalau melanggar dan ketahuan, pelanggaran pertama disita 1 bulan, berikutnya 1 semester, dan kalau udah 3 kali disita satu tahun pelajaran.

Setelah dipikir-pikir, entah kenapa aku merasa peraturan ini cenderung bodoh, tidak berpikir panjang, tidak memberi manfaat, dan membatasi ruang gerak serta mengurangi konformitas (haduh bahasanya…) Perasaan di-silent aja udah cukup kok.

First of all, sekali lagi kita kembali ke fungsi utama hp. Buat komunikasi.
Komunikasi sama keluarga, sama supir, sama teman di kelas sebelah, sama sesama anggota INRI buat rundingin rapat buat jam pel 7-8 nti…

Yah emank sih cenderung lebih banyak kegunaan yang kurang penting. Tapi kegunaan komunikasi sama keluarga dan supir itu penting banget.

Dengan adanya peraturan busuk ini, aku merasa seperti orang yang terkekang. Orang iku HP-HPku dewe kok, laopo sekolah mbatasi aku buat make. Ini benar-benar sudah melanggar privasi menurutku. Melanggar HAK KEPEMILIKAN.

Gimana kalau keluargaku mau ngabari kejadian darurat? (Nicky muntah-muntah misalE… Haha…). Gimana kalau aku mau telpon antarjemput buat ngasih tau kalau aku remidi ntar? Apa mesti turun ke Bu Ninik (kesiswaan) trus ngomong, “Bu Ninik-tercinta-yang-jenius-telah-mencanangkan-peraturan-sperti-ini, saya mau minta izin untuk memakai HP saya untuk berkomunikasi dengan sopir antarjemput saya karena nanti saya ada remidi jadi pulangnya lebih telat daripada biasanya Bu. Pliss ya Bu, ini penting banget. Kalau saya tidak telepon, nanti saya akan ditinggal antarjemput saya dan saya akan mendekam di sekolah yang menganut peraturan konyol ini Bu.”

Keluargaku dewe juga isa ngomel kalau aku gak respon sms atau miscall dari mereka. They’ll say “kamu dibelikno HP ya nyalakno, nti lek ada perlu apa-apa ya apa?” (dengan bahasa hokkian kental mereka bertanya).

Intinya saya membenci peraturan bodoh yang makin hari makin bodoh yang dikeluarkan sekolah seakan-akan gak mikirin kenyaman konsumen (dalam hal ini siswa). Mungkin kepala kesiswaan kita yang tahun ini baru menjabat pengen banget dikenang sebagai seorang pribadi yang amat-sangat-disiplin-sekali. Zzzzz…………

Wez gak taulah, pokokE lama-lama aku sebel mbe sekolah dan terutama kepala sekolah dan kepala kesiswaan itu…

-xordfreax [Wendy] 娉婷-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar