Makhluk yang kuceritakan dalam blog ini adalah makhluk yang paling pingin aku jauhi sekarang.
Kalau pas dia mbaca blog ini trus merasa, ya sudah.
Dia gak mungkin bisa nuntut aku, coz:
1. Semua yang aku ceritain di sini pake nama samaran. Cuma orang-orang tertentu aja yang tau sapa makhluk asli di balik nama samaran itu. Fungsi nama samaran ini: aku gak nyebut atau merujuk ke seseorang secara gamblang. Kalau makhluk itu merasa, hmm baguslah biar dia instropeksi...
2. Blog ini milikku seorang. Aku bebas ngisi dengan apa pun selama gak melanggar hukum, dalam hal ini pencemaran nama baik. Karena aku gak nyebut nama, jadi aku gak mencemari nama sapa-sapa. Post ini dibuat cuma untuk menumpahkan kekesalanku saja.
3. Kalau dia merasa berarti dia sadar akan perbuatan-perbuatannya yang berhasil membuat saya kecewa berat. Dan kalau dia nglabrak saya, saya pun akan mengkonfrontasi dirinya...
Haiz...
Rasanya kecewa banget kalau misalnya kita udah tulus untuk berteman sama seseorang tapi makhluk laknat yang kamu kira teman itu ternyata pengkhianat busuk…
Kimpeng…!
Di post ini, makhluk itu kusebut kimpeng saja (karena tidak berhasil menemukan nama samaran yang lain). Awalnya dia baik… Semuanya baik-baik aja. Aku mulai berteman sama dia sejak SMP, dan sejak itu pula masalah pertama muncul.
Waktu itu aku belum tau kalau dia tukang ngrasani orang dan egois.
Dulu aku merasa kalau ngrasani orang tuh dosa besar, terutama kalau ngrasaninya bareng-bareng teman baik yang lain. Jadi ceritanya ini mau menjatuhkan namaku di depan teman-teman yang lain?
Dia bilang aku mbencekno dan menyatakan beberapa gossip kurang enak di depan teman yang lain.
It’s okay…
Kalau emank aku mbencekno aku lebih senang kalau dia komplain langsung.
Jadi aku bisa instropeksi dan masalah selesai.
Bukannya menjatuhkan harkat dan martabatku di depan teman yang lain.
Tindakan pengecut.
(Makanya kalau aku lagi jengkel sama orang, aku bakal ngomong blak-blakan. Orang itu mungkin bakalan nangis atau apalah. But, I think it’s better than being a backstabber. Aku lebih suka ngomong langsung, jadi orang itu tau apa yang buat aku merasa gak nyaman, bukannya menjatuhkan namanya dengan menyebarkan aibnya ke seluruh dunia… Kita juga bisa sharing dan gak ada misunderstanding dengan cara seperti ini. Kalau aku masih mau ngomong blak-blakan itu berarti aku masih mau berteman sama orang itu. Lain kalau aku benar-benar udah gak menganggap orang itu ada atau gak, aku gak bakal peduli apa yang diperbuatnya. Itu berarti aku udah gak sudi lagi berteman sama orang itu.)
Untungnya teman-teman yang lain gak ngurus, mereka bahkan ngaxi tau aku kalau Kimpeng ngrasani aku.
Trus gara-gara insiden itu aku jadi males temenan sama dia. Sapa yang mau berteman sama orang yang njelek-jelekin namamu di belakang?
Setahun berlalu.
Tahun ajaran baru aku sekelas lagi sama Kimpeng.
Ternyata aku orangnya pikunan, seiring berjalannya waktu akhirnya aku bisa maafin kesalahannya.
Kita kumpul bareng lagi.
Trus terjadi insiden lagi. Yang terakhir ini benar-benar udah merampas kepercayaanku dan merendahkan penilaianku buat dirinya. Lebih rendah dari makhluk-makhluk jalang.
Singkatnya begini:
Aku, dirinya, dan seorang teman yang lain, sebut saja Nicky.
Aku mengkonfrontasi mereka berdua (Nicky dan Kimpeng) karena merasa terlalu banyak beban yang ditimpakan ke aku. (Masalahnya pun disensor di post ini... Kalau kuberitahu semua akan terbongkar...)
Reaksi Nicky: marah, tapi aku akhirnya minta maaf karena aku emosi. Masalah selesai setelah aku minta maaf. Nicky juga minta maaf karena membebankan semua beban padaku (beban yang padahal bisa ditanggung bersama). Kita saling instropeksi.
Reaksi Kimpeng: marah, cerita sama pacarnya. Esoknya, pacarnya sms aku. Ngata-ngatai aku dengan kata-kta mutiara macam p*r*k, a vampire (coba cari di kamus apa artinya vampire, yang pasti artinya bukan cuma makhluk penghisap darah itu...), etc-etc...
Aku shock dan jijik.
Jijik kuadrat.
Juijik pokokE.
Mengingat levelnya jauh lebih rendah di bawahku, because her boyfriend is someone from ”antah-berantah”. They met in some kind of social network. I bet she even don’t know her boyfriend’s face. They just chat, sms, and then make a relationship (Xg rendah sapa sekarang? Xg jalang sapa sekarang?) Hiy…
After all, aku males berurusan sama dia.
Pas aku kebetulan banget sial harus berurusan dengan dia dan kembali timbul masalah karena keegoisannya, aku dapat nasehat. From someone I never imagine that she will say something like that about kimpeng. She said: “I know who you are. You are a introvert person. You’ll do anything by yourself if there’s no one want to do it. Not like Kimpeng. Kimpeng is a selfish person.”
Haiz…
Aku capek berurusan sama orang kayak dia. Membuat nilai ketulusan persahabatan jadi rendah. Sejak itu aku amat sangat berhati-hati kalau milih teman. Lebih baik aku tetap tertutup daripada supel tapi dapat teman laknat kayak ngono...
Lega rasanya bisa cerita…
Mestinya aku gak pernah berpikir bakal sharing post yang private kayak gini. Tapi ak udah gak tahan. Biar seluruh dunia tau kalau ada pengkhianat-pengkhianat busuk yang berkeliaran. Berkedok jadi temanmu tapi menusuk di belakang. Maaf, bukannya nakut-nakutin, I just want to share some part of my life story. Thanks for reading it…
-xordfreax [Wendy] 娉婷-
Minggu, 25 Oktober 2009
Backstabber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar