[Rabu, 14 Oktober 2009]
Horray!!! Setelah hari ini berakhir, berakhir pula hari-hari berat minggu ini… 3 hari pertama minggu ini madesu banget…
Senin kemarin remidi Sejarah…
Selasa remidi Pkn…
Hari ini remidi UTS Matematika, maju pidato buat BI, presentasi materi biologi, sama nggarap project Seni Budaya (desain stage).
Fiuh… Whew… Akhirnya selesai juga beban2 berat… Tapi tetap aja busuk, minggu depan pekan UHB... Duh, tugas ul tugas ul tugas ul... Ntar tak buatin lagu tentang penderitaan seorang pelajar... Wkwkwk....
Btw, hari ini aku baru aja sharing sama seseorang, dan sharing itu membuat saya juga pingin sharing ke kalian-kalian yang baca blogku...
This about our future... What will we be in the future???
Haiz, sebenarnya topic ini berakar dari topic pemilihan jurusan buat kuliah ntar… Aku udah keterima di iSTTS, udah bayar pula… Masuk japres jurusan Teknik Informatika… Tapi kok aku jadi parno terus ya… Aku bingung mau jadi apa aku kelak… Sebenarnya ada 1 obsesi yang pingin aku jalani, yaitu: jadi musisi!! Ngband di Amrik sono…
[NB: Jangan diketawain!!! Varent sama David juga punya obsesi kayak gitu kok!!! =p] Amrika, tempat di mana semua jenis musik bebas berkembang (kecuali musik madesu macam dangdut gitu, buat yang suka dangdut, sorry kalau tersinggung… It’s just my opinion…) Tempat di mana bahkan orang homo sekalipun bisa jadi musisi… [nyindir banget… Wkwkwk…]
Keren banget kan kalau di masa depan nanti bisa hidup dengan menjalankan hal yang emank kamu suka... Menurutku beruntung banget orang-orang yang bisa bekerja di bidang yang memang mereka sukai, dalam hal ini seorang entertainer… Musisi (suka musik), Pelukis (suka lukis), Pemahat (suka memahat), Aktor/Aktris (suka pura-pura jadi orang lain… Wkwkwk...) Maksudku, hidup ini Cuma sekali... Hidup ini punya kita, Cuma punya kita aja... Kita bebas tentuin apa pun buat hidup kita (sayangnya, menentukan gampang, tapi gak semua orang dapat kesempatan untuk menjalankan apa yang uda mereka tentukan). Maka dari itu, untuk hidup milikku seorang yang Cuma sekali ini aku mau banget (kalau dikasih kesempatan) menjalankan apa yang aku mau…
Sebenarnya pingin banget menjalankan obsesi itu, tapi ya gara-gara itu tadi, gak semua orang dapat yang namanya kesempatan... Huhuhu... Padahal aku pingin banget sekolah musik, minimal kalau gak bisa jadi musisi di Amrik, jadi guru les musik juga gakpapa, yang penting aku menjalankan bidang yang aku suka... Sayangnya karena berbagai macam faktor, saya tidak bisa masuk sekolah musik itu... (Padahal aku udah bayangin lhow, tiap hari yang dipelajari tuh not, melatih hearing, yang dihitung Cuma ketukan, bukannya kayak sekarang ini, mbulet ae ngitung Integral... Wkwkwk...)
Tapi apa boleh buat, aku udah terlanjur keterima di IT... Haiz... Rasanya jauh banget ya dari keinginan menjadi seorang musisi akhirnya mental ke programmer atau system analyst. Hmmm… Aku udah mikirin juga sih, fokusku ntar tuh jadi programmer musik… Ntar mau buat program yang berhubungan dengan musik pokoknya, meskipun itu Cuma software kecil kayak tuner atau metronome… (madesu… Rugi banget masuk IT susah-susah cuma mau mbuat penghitung ketukan sama seteman gitar) Hahahaha…
Ngomong-ngomong soal kesempatan hidup yang Cuma sekali dan obsesiku buat menjalankan apa yang aku pingin, aku mau sharing ke kalian kutipan dari sebuah buku disumbangkan ke saya… Bukunya berjudul “Being Happy – Kiat Hidup Tentram dan Bahagia”. Jujur aja, aku gak pernah selesain baca nih buku soalnya agak bosenin (dan aku uda merasa cukup bahagia, paling-paling kadang stress kena tugas, ul, mbe remidi… atau stress mikirin masa depan kayak gini… Hahaha…)
Kutipan tulisan berikut ditulis oleh seorang pria berusia delapan puluh lima tahun yang menyadari bahwa ia mendekati ajal.
“Kalau saya mempunyai kesempatan mengulang hidup saya sekali lagi, saya akan berusaha melakukan kesalahan lebih banyak lagi. Saya tidak akan begitu sempurna. Saya akan lebih santai. Saya akan lebih lamban. Saya akan lebih tolol dari hidup saya sebelumnya. Sebenarnya, sangat sedikit hal yang harus saya hadapi dengan serius. Saya akan hidup lebih gila lagi. Saya tidak akan hidup sehigienis dulu.
Saya akan mengambil kesempatan lebih banyak, saya akan lebih sering bepergian, saya akan mendaki gunung lebih banyak lagi, saya akan mengarungi sungai lebih banyak lagi, saya akan mengunjungi lebih banyak tempat yang belum pernah saya kunjungi. Saya akan lebih banyak melahap es krim dan sedikit saja makan buncis.
Saya akan lebih banyak menghadapi masalah yang nyata daripada yang imajiner!
Anda tahu, saya adalah satu di antara orang-orang yang selalu berusaha mencegah penyakit, berusaha masuk akal dan berusaha waras dari jam ke jam, dari hari ke hari. Oh, saya juga beberapa kali melakukan yang sebaliknya. Jika saya mengulangi lagi hidup saya, yang sebaliknya itulah yang akan saya jalani.
Saya adalah salah seorang di antara mereka yang setiap hari pergi ke mana saja selalu membawa termometer, termos air panas, obat kumur, jas hujan, dan parasut. Jika saya mempunyai kesempatan mengulangi hidup ini, saya akan bepergian tanpa membawa semua itu.
Jika saya bisa mengulangi hidup ini, saya akan bertelanjang kaki pagi hari di musim semi dan bangun siang hari di musim gugur. Saya akan lebih sering naik komidi putar, saya akan lebih sering melihat matahari terbit, dan saya akan bermain dengan anak kecil lebih banyak lagi.
Tetapi seperti yang Anda lihat, saya tidak bisa mengulang hidup saya.”
Hmmm...
Gimana?
Dapat inspirasi?
Tulisan ini benar-benar menginspirasi dan menyadarkan aku, kalau hidup itu Cuma sekali dan waktu hidup pun terbatas. Just do with your passion, supaya akhirnya gak menyesal... Btw, dari kutipan di atas, menurutku yang makan banyak buncis sedikit es krim itu lucu banget... Hahaha...
That's all for this post...
See you in next post...
-xordfreax [Wendy] 娉婷-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar